INIKAH INDONESIA KU???
Jakarta
Sejumlah politisi Partai Golkar mengumandangkan
penolakan kenaikan harga BBM per 1 April. Tapi, bagaimana sebenarnya
sikap Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical? Di depan
Presiden SBY, Ical mendukung penuh kenaikan harga BBM. Politisi Golkar
melawan Ical?
Ical menyampaikan persetujuannya terhadap kenaikan
harga BBM saat dimintai masukan oleh Presiden SBY dalam pertemuan
koalisi di Cikeas, Bogor pada 14 Maret 2012. Dalam pertemuan itu, semua
bos parpol koalisi hadir.
Dukungan Ical terhadap kenaikan BBM
itu dibenarkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) M Jafar Hafsah.
"Di rapat konsultasi di Cikeas Pak Ical sepakat dengan kenaikan harga
BBM," kata Jafar Hafsah, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Kamis (30/3/2012).
Dalam pertemuan itu, Jafar memang
ikut hadir. Selain dihadiri olah para ketua umum parpol koalisi, rapat
konsolidasi koalisi itu juga dihadiri para ketua fraksi di DPR dari
parpol koalisi.
Selain Golkar, kata Jafar, PKS juga telah menyepakati kenaikan harga BBM. "PKS juga sepakat, tapi sudahlah,"katanya.
Seperti
diketahui, situasi politik di DPR menjelang voting kenaikan harga BBM
memanas. Setelah PKS menolak kenaikan harga BBM, kini mayoritas anggota
fraksi Golkar menolak kenaikan harga BBM.
"Sampai detik ini belum
ada instruksi atau komando dari Ketum maupun dari markas besar PG di
Slipi untuk menerima kenaikan harga BBM. Jujur, sesungguhnya mayoritas
anggota FPG dan kader PG seluruh Indonesia tidak setuju kenaikan BBM.
Karena itu diyakini akan menyengsarakan rakyat," kata Wakil Bendahara
Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, kepada wartawan di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Menurut Bambang, tidak
sedikit yang mengkhawatirkan juga slogan 'suara Golkar suara rakyat'
menjadi tidak bermakna. Sehingga upaya merebut hati rakyat melalui
berbagai program dan kerja keras turun ke bawah akan sia-sia.
"Secara
institusi kita belum memutuskan apakah setuju atau menolak pencabutan
pasal 7 ayat 6. UU APBN 2012 yg artinya jika dicabut, pemerintah boleh
menaikan harga BBM. Dengan besaran Rp. 1500 per liter sebagaimana
tertera dalam opsi 1 yang diajukan Badan Anggaran DPR RI yakni alokasi
subsidi BBM Rp 137 T, subsidi listrik Rp 65 T dan cadangan fiskal energi
Rp 23 T dengan kompensasi BLSM Rp 150 ribu/bulan unruk 18,5 juta KK
selama 6 bulan,"kata anggota Banggar dari FPG ini.
(van/asy)
SUMBER : http://news.detik.com/read/2012/03/29/112904/1879820/10/di-depan-presiden-sby-ical-setujui-kenaikan-harga-bbm?n990102mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar