Kung Fu Boy - Chinmi

Koleksi Ku

Sabtu, 19 Mei 2012

Tanggapan Film Soegija mengenai isu pemboikotan 

17 Mei 2012
Posted By: Alit Bagus Ariyadi
soegijaBeberapa hari ini sempat tersiar kabar di dunia maya dan Blackberry Messenger (BBM) mengenai pemboikotan penayangan film Soegija yang dianggap bisa mempengaruhi keimanan seseorang. Menanggapi hal tersebut pihak Puskat Pictures menegaskan, kalau kabar itu hanyalah rumor belaka karena film Soegija bertemakan tentang kemanusiaan dan bukan mengenai suatu ajaran agama tertentu.

Film Soegija diadaptasi dari tokoh bangsa sekaligus uskup pribumi pertama di Indonesia yang bernama Mgr. Albertus Soegijapranata. Namun, film yang digarap oleh sutradara Garin Nugroho tersebut bukanlah sebuah biopic melainkan visi dan renungan kemanusiaan yang terjadi di tahun 1940 hingga 1949.

"Film ini sama sekali tidak mengandung unsur Kristenisasi dan sebagainya. Umat Muslim yang sudah menyaksikan film ini menyatakan kalau film tersebut adalah tentang kemanusiaan. Albertus Soegijapranata adalah pahlawan bangsa yang diakui oleh Presiden Soekarno, kita sering melewati nama jalannya yang ada di kawasan Kemayoran tapi kita nggak tahu dia siapa," ujar Benny selaku tim pemasaran Puskat saat Media Gathering film Soegija di hotel Gran Melia, Jakarta Selatan.

"Soegija disini adalah sosok pahlawan Nasional bukan sebagai tokoh Katoliknya," tambahnya.

Hingga saat ini jadwal penayangan film Soegija di bioskop masih sesuai rencana yaitu pada tanggal 7 Juni 2012 dan tidak akan berubah hanya karena rumor via jejaring sosial. Bagi Puskat Pictures, film Soegija layak ditonton karena memiliki nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya.

"Film ini menunjukkan kita bagaimana caranya hidup berbangsa dan bernegara. Ini adalah tentang Pancasila yang mengajarkan kesatuan dan kerakyatan. Ini bukan sebagai langkah awal untuk buat film mengenai Katolik, tapi kedepannya kita ingin buat film tentang para tokoh bangsa," ucap Benny.

Butet Kartaredjasa selaku salah satu pemain di film Soegija juga ikut berkomentar mengenai isu pemboikotan layar lebar tersebut karena dianggap menyebarkan ajaran agama tertentu, "Di Twitter itu orang terlalu jadi paranoid, masa gara-gara film seseorang bisa berubah keimanan, buat saya itu konyol. Lebih baik gosip itu saya anggap sebagai promosi gratisan saja." ujar Butet

http://www.21cineplex.com/slowmotion/tanggapan-film-soegija-mengenai-isu-pemboikotan,2997.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar